MINI RISET_MENYIMAK APRESIATIF




MINI RISET






KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI PENERAPAN METODE BISIK BERANTAI PADA SISWA






NAMA                                : NOVI IDA YANTI MARBUN
NIM                                     : 2193311037
DOSEN PENGAMPU      : Dr. MOHAMMAD JOHARIS, M.Pd.
MATA KULIAH                : MENYIMAK APRESIATIF DAN KREATIF






PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020






KATA PENGANTAR


            Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Mini Riset (MR) ini dengan waktu yang telah ditentukan. Untuk itu  penulis  mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1.      Bapak Dr. Mohammad Joharis, M.Pd.selaku Dosen Pengampu mata kuliah Menyimak Apresiatif dan Kreatif.
2.      Orang tua yang selalu memberi dukungan serta semangat untuk menyelesaikan makalah ini.
3.      Serta teman-teman yang telah memberi dukungan secara langsung atau tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh sebab itu, Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.




Medan, Mei 2020



Penulis









DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR                                                                                                          i
DAFTAR ISI                                                                                                                         ii

BAB I PENDAHULUAN                                                                                                    1
1.1 Latar Belakang                                                                                                            2
1.2 Rumusan Masalah                                                                                                       2
1.3 Tujuan Penelitian                                                                                                        2
1.4 Manfaat Penelitian                                                                                                      2

BAB II LANDASAN TEORI                                                                                              4

BAB III METODE PENELITIAN                                                                                     7
3.1 Waktu Penelitian                                                                                                         7
3.2 Subjek Penelitian                                                                                                        7
3.3 Teknik Pengumpulan Data                                                                                          7
3.4 Teknik Analisis Data                                                                                                   7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN                                                                             8
4.1 Hasil                                                                                                                            8
4.1.1 Pembahasan                                                                                                       8
4.1.2 Hasil Kuesioner                                                                                                   9
4.2 Diskusi                                                                                                                         9

BAB V PENUTUP                                                                                                             11
5.1 Simpulan                                                                                                                   11
5.2 Saran                                                                                                                         11

DAFTAR PUSTAKA                                                                                                        12
LAMPIRAN                                                                                                                        13









BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Menyimak adalah suatu proses kegiatan menyimak lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Dengan menyimak seseorang dapat menyerap informasi atau pengetahuan yang disimaknya. Menyimak juga mempelancar keterampilan berbicara dan menulis. Semakin baik daya simak seseorang maka akan semakin baik pula daya serap informasi atau pengetahuan yang disimaknya.
Hakikat menyimak berhubungan dengan mendengar dan mendengarkan, Subyantoro dan Hartono (2003:1–2) menyatakan bahwa mendengar adalah peristiwa tertangkapnya rangsangan bunyi oleh panca indera pendengaran yang terjadi pada waktu kita dalam keadaan sadar akan adanya rangsangan tersebut, sedangkan mendengarkan adalah kegiatan mendengar yang dilakukan dengan sengaja, penuh perhatian terhadap apa yang didengar, sementara itu menyimak pengertiannya sama dengan mendengarkan tetapi dalam menyimak intensitas perhatian terhadap apa yang disimak lebih ditekankan lagi. Sebagai makhluk sosial manusia selalu berhubungan dan berkomunikasi dengan manusia lain. Media yang paling efektif untuk berkomunikasi adalah bahasa. Dengan bahasa mereka bisa menyampaikan maksud, ide, dan gagasannya. Tidak ada satu kegiatanpun dalam kehidupan manusia yang tidak membutuhkan bahasa sebagai alat komunikasi. Sebagai alat komunikasi ada empat keterampilan dalam berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Setiap keterampilan mempunyai keterkaitan yang erat dengan keterampilan lainnya.
Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengar, mengidentifikasi, menginterpretasi bunyi bahasa kemudian menilai hasil interpretasi makna dan menanggapi pesan yang tersirat didalam wahana bahasa tersebut. Menyimak merupakan tingkatan mendengar yang paling tinggi karena selain mendengarkan, dalam menyimak juga dibutuhkan unsur pemahaman. Selain mendengarkan materi yang disampaikan, dalam kegiatan menyimak siswa juga harus memahami materi yang disampaikan dengan baik. Oleh sebab itu, perlu diadakan pengajaran yang memungkinkan siswa dapat menyimak segala materi yang disampaikan dalam pelajaran, khususnya Bahasa Indonesia.
Menyimak memiliki kandungan makna yang lebih spesifik bila dibandingkan dengan istilah mendengar dan mendengarkan. Moeliono menjelaskan bahwa mendengar diartikan sebagai menangkap bunyi (suara) dengan telinga. Mendengarkan berarti menangkap sesuatu (bunyi) dengan sungguh-sungguh. Berbeda halnya dengan menyimak, “Menyimak berarti memperhatikan baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang.”
Peran penting penguasaan kemampuan menyimak sangat tampak dilingkungan sekolah. Siswa mempergunakan sebagian besar waktunya untuk menyimak pelajaran yang disampaikan guru. Keberhasilan siswa dalam memahami dan menguasai pelajaran diawali dengan kemampuan menyimak yang baik. Berdasarkan hal-hal tersebut kemampuan menyimak perlu dikuasai dengan baik. Dalam kenyataan yang terjadi di kelas, guru menghadapi siswa yang sulit menerima materi pelajaran yang sudah dijelaskan. Salah satu faktor yang diindikasikan menjadi penyebabnya adalah sebagian peserta didik masih mengalami kesulitan dalam menyimak.


1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas masalah yang teridentifikasi dan dapat diteliti sebagai berikut:
a.       Apakah konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran masih berkurang?
b.      Apakah kemampuan siswa untuk menyimak yang dibacakan guru ataupun temannya masih rendah?


1.3 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini dapat dirumuskan:
a.       Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menyimak siswa.
b.      Untuk mengetahui proses pembelajaran siswa dalam menyimak dengan menggunakan metode bisik berantai.


1.4 Manfaat Penelitian
1.      Secara teoretis
1.Penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan bagaimana permainan kuda bisik dapat meningkatkan kemampuan menyimak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
1.
2.      Secara praktis
a. Bagi siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menyimak siswa melalui metode permainan kuda bisik.
b. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang metode pembelajaran Bahasa Indonesia.
c. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dalam pengembangan kurikulum di sekolah.

























BAB II
LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian Menyimak
Menurut kamus besar bahasa indonesia menyimak adalah “mendengarkan (memperhatikan) baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang.” Selanjutnya Moeliono menjelaskan bahwa mendengar diartikan sebagai “menangkap bunyi (suara) dengan telinga. Mendengarkan berarti menangkap sesuatu (bunyi) dengan sungguh-sungguh. Berbeda halnya dengan menyimak. Menyimak berarti memperhatikan baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang”. Senada dengan pendapat di atas menyimak adalah “suatu proses yang mencakup kegiatan mendengar, mengidentifikasi, menginterpretasi bunyi bahasa kemudian menilai hasil interpretasi makna dan menanggapi pesan yang tersirat didalam wahana bahasa tersebut.”
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa menyimak adalah kegiatan mendengarkan bunyi bahasa dengan sengaja, dengan penuh pemahaman dan perhatian, untuk memperoleh informasi.

2.2 Pengertian Kemampuan Menyimak
Kemampuan adalah potensi seseorang untuk melakukan tindakan yang didasarkan pada kondisi sensoris, kondisi respond dan pelaksanaan respon.
Menyimak adalah kegiatan mendengarkan bunyi bahasa dengan sengaja, dengan penuh pemahaman dan perhatian, untuk memperoleh informasi. Maka kemampuan menyimak adalah kemampuan untuk mendengarkan bunyi bahasa dengan sengaja, dengan penuh perhatian dan pemahaman untuk memperoleh informasi.
Menyimak itu sebenarnya bersifat abstrak, tak terlihat. Oleh karena itu, wajar apabila dikatakan bahwa menyimak merupakan suatu proses yang misterius. Menyimak sangat fungsional bagi kehidupan manusia. Pengajaran bahasa, baik bahasa pertama maupun bahasa kedua harus berdasarkan menyimak.

2.3 Tujuan Menyimak
Tujuan menyimak dapat diklasifikasikan menjadi enam, yaitu mendapat fakta, menganalisis fakta, mengevaluasi fakta, mendapat inspirasi, menghibur diri, dan meningkatkan kemampuan berbicara. Istilah menyimak dan mendengar mempunyai kaitan yang sangat erat dalaam makna dan bersifat hierarkis. Tujuan mendengarkan merupakan variable yang sangat penting dalam rangkaian kegiatan mendengarkan. Berdasarkan tingkatannya, ada tiga tujuan orang mendengarkan yaitu mendengar untuk tujuan kenikmatan, mendengar untuk tujuan pemahaman, dan mendengar untuk tujuan penilaian. Dilihat dari unsur simakan, ada empat tujuan mendengarkan yaitu:
a. Atentif
Mendengarkan atentif bertujuan untuk memahami aspek kebahsaan (kata-kata kunci), aspek nonkebahasaan (gambar, foto, musik), dan aspek interaksi (repetisi, paraphrase, konfirmasi). Contoh kegiatan mendengarkan dengan tujuan atentif adalah mendengarkan penjelasan bagaimana cara memasak kue, mendengarkan musik dengan pengimajinasian, dan mendengarkan saat berwawancara.
b. Intensif
Mendengarkan intensif bertujuan untuk membangkitkan kesadaran akan adanya perbedaan bunyi, struktur, dan pilihan kata dapat menyebabkan perbedaan makna.contoh mendengarkan cerita untuk dapat mengungkapkan kembali.
c. Selektif
Mendengarkan selektif bertujuan untukmembantu mengarahkan perhatian pendengar pada kata-kata kunci, urutan wacana, atau struktur informasi.
d. Interaktif
Mendengarkan interaktif bertujuan untuk membantu para pendengar berperan aktif dalam berinteraksi (walaupun mereka berperan sebagai pendengar).

2.4 Jenis-jenis Menyimak
Jenis menyimak atau mendengarkan bermacam-macam, dan dapat diklasifikasikan menurut sejumlah variable, yaitu mendengarkan berdasarkan tipe teks, mendengarkan berdasarkan tujuan, dan mendengarkan berdasarkan cara.
a. Jenis mendengarkan berdasarkan tipe teks
Dilihat dari tipe teks yang didengar, dapat dibedakan menjadi mendengarkan monolog contohnya, mendengarkan kuliah, ceramah, dan pembacaan berita. Mendengarkan dialog yang dapat diklasifikasikan menurut tujuan, apakah dialog tersebut bersifat social/interpersonal atau transaksional. Dialog interpersonal lebih jauh dapat diklasifikasikan menurut tingkat ketidakasingan antara individu yang terlibat.
b. Jenis mendengarkan berdasarkan tujuan
Dilihat dari tujuannya, mendengarkan dapat dibedakan atas mendengarkan komperehensif, mendengarkan kritis, dan mendengarkan apresiatif.
c. Jenis mendengarkan berdasarkan cara
Dilihat dari caranya, mendengarkan dapat dibedakan menjadi empat bagian, yaitu mendengarkan atentif, mendengarkan intensif, mendengarkan selektif, dan mendengarkan interaktif.



























BAB III
METODE PENELITIAN


3.1 Waktu Penelitian                                       
Penelitian ini dilakukan pada hari Rabu, 21 Mei 2020

3.2 Subjek Penelitian
Penelitian ini mengambil subjek anak sekolah (SMA) di lingkungan sekitar rumah.

3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan membagikan kuesioner kepada tetangga kanan dan kiri dan juga tetangga depan dan belakang.

3.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencatat dan juga menggabungkan hasil kuesioner yang telah diisi.
















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, data yang diperoleh melalui subjek penelitian dianalisis sesuai dengan metode deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan data atau informasi yang diperoleh dari pengamatan atau penelitian melalui kuesioner.

4.1.1 Pembahasan
               Dari hasil pengamatan di sekitar lingkungan rumah, kebanyakan siswa masih kurang mampu menyimak dengan menggunakan metode bisik berantai. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan ada beberapa masalah anak dalam menyimak dengan metode bisik berantai, yaitu:
1.      Simak-ulang ucap
2.      Simak-kerjakan
3.      Simak-tulis
4.      Simak-terka
5.      Memperluas kalimat
6.      Bisik berantai
7.      Identifikasi kata kunci
8.      Identifikasi kalimat topik
9.      Menjawab pertanyaan
10.  Menyelesaikan cerita
11.  Merangkum
12.  Paraphrase

Dari penjelasan di atas mengenai masalah anak dalam menyimak, seorang guru harus mengetahui dan memahami kemampuan menyimak pada setiap anak, agar kemampuannya dalam menyimak meningkat. Dan teknik pengajaran yang baik adalah teknik yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk ikut berperan aktif dalam pembelajaran. Serta teknik bisik berantai dalam permainan tradisional biasa disebut dengan permainan kuda bisik, permainan ini dimulai dengan cara guru membisikkan sebuah kalimat pada siswa pertama, siswa pertama membisikkan kembali pada siswa ke dua, siswa kedua membisikkan pada siswa ketiga, begitu seterusnya sampai siswa yang terakhir meneriakkan kalimat tersebut dengan suara yang lantang.

4.1.2 Hasil Kuesioner
No
Pernyataan
Iya
Tidak
1
Menyimak dengan metode bisik rantai membuat Anda lebih fokus


2
Apakah Anda sulit untuk menyimak


3
Apakah Anda masih memiliki minat dalam menyimak menggunakan metode bisik berantai


4
Jenis menyimak apa yang membuat Anda lebih paham


5
Anda kesulitan dalam menyimak makna kata


6
Apakah Anda masih belum mampu menyimak ucap


7
Apakah Anda masih kurang mengerti dengan menyimak


8
Apakah Anda menggunakan gerak bibir atau telunjuk ketika menyimak


9
Anda belum mampu untuk menyimak secara jelas


10
Menurut Anda apakah menyimak dengan menggunakan metode bisik berantai sudah efektif



4.2 Diskusi
Dalam metode permainan bahasa, metode bisik berantai dapat digunakan untuk menguji daya simak siswa dan kemampuan untuk menyimpan dan menyampaikan pesan kepada orang lain. Maka metode permainan bisik berantai adalah metode permainan yang berfungsi untuk menguji kemampuan siswa dalam menyimpan dan menyampaikan pesan kepada orang lain. Pelaksanaan metode ini guru yang bertindak sebagai juri membisikkan pesan kepada siswa pertama, siswa pertama membisikkan pesan tersebut pada siswa kedua, begitu seterusnya sampai pada siswa terakhir yang menerima pesan disuruh untuk mengucapkan pesan yang diterima dengan suara jelas dihadapan teman sekelas.
            Berdasarkan hasil penelitian atau analisis gaya menyimak siswa dan tingkat pemahaman siswa saat menyimak bisik berantai menggunakan metode kualitatif dengan membagikan kuesioner kepada siswa di rumah, dapat disimpulkan bahwa siswa masih belum mampu menyimak dengan baik dan tingkat pemahaman siswa dalam menyimak menggunakan metode bisik berantai juga masih rendah.





























BAB V
PENUTUP


5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan disimpulkan diatas dapat disampaikan beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Kepada siswa, dengan metode permainan kuda bisik keaktifan siswa semakin terus
ditingkatkan, keberanian siswa untuk maju ke depan kelaskhususnya dalam pembelajaran menyimak dialog drama terus dipupuk agar siswa menjadi seorang penyimak yang baik.
2. Kepada guru penggunaan metode permainan bisik berantai dalam pembelajaran
bahasa indonesia khususnya kemampuan menyimak adalah salah satu alternatif untuk membuat siswa berani maju ke depan kelas untuk menirukan dialog drama dan aktif dalam pembelajaran.
3. Kepada sekolah penggunaan metode permainan bisik berantai dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengembangan kurikulum di sekolah.
4. Kepada peneliti lainnya dapat dijadikan sebagai acuan dan dapat dikembangkan dalam
penelitian-penelitian berikutnya khususnya tentang kemampuan menyimak dengan metode permainan bisik berantai.

5.2 Saran
            Peneliti menyarankan untuk siswa agar meningkatkan kemampuan dalam menyimak, karena keterampilan menyimak sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Dan untuk para guru diharapkan mampu memberikan arahan kepada setiap siswa untuk meningkatkan kemampuan menyimak.








DAFTAR PUSTAKA


Nurudin. 2015. Information Communication Technology,dan Literasi Media Digital.   
Yogyakarta: Aspikom.

Tamburaka, Apriadi. 2013. Literasi Media. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Abidin, Y. (2014). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013.
Bandung: Refika Aditama.

Abidin, Y. (2015). Pembelajaran Multiliterasi: Sebuah Jawaban atas Tantangan
Pendidikan Abad ke-21 dalam Konteks Keindonesiaan. Bandung: Refika Aditama.

Harjasujana, A.S. dan Damaianti, V.S. 2003. Membaca dalam Teori dan Praktik.
Bandung: Mutiara.

Soedarso. 2005. Speed Reading: Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta:
Gramedia.

Dwijandono, M. Soenardi. 2008. Tes Bahasa: Pegangan Bagi Pengajar Bahasa.
Jakarta: PT Indeks.











LAMPIRAN


ANGKET PENGAMATAN
Identitas Pengamatan
Nama               : Hayati Rosaulina
Jenis Kelamin : Perempuan
Kelas               : 10

A. Instrumen Kuisioner Penelitian untuk Menyimak Metode Bisik Berantai
Instruksi pengisian:
Berdasarkan pengalaman adik-adik yang belajar di rumah, maka beri tanda centang (ü) pada bobot nilai jawaban alternatif yang paling mencerminkan persepsi adik-adik di setiap pernyataan. Instrumen tingkat pemahaman menyimak dengan metode bisik berantai menggunakan tabel pernyataan.
No
Pernyataan
Iya
Tidak
1
Menyimak dengan metode bisik rantai membuat Anda lebih fokus


2
Apakah Anda sulit untuk menyimak


3
Apakah Anda masih memiliki minat dalam menyimak menggunakan metode bisik berantai


4
Jenis menyimak apa yang membuat Anda lebih paham


5
Anda kesulitan dalam menyimak makna kata


6
Apakah Anda masih belum mampu menyimak ucap


7
Apakah Anda masih kurang mengerti dengan menyimak


8
Apakah Anda menggunakan gerak bibir atau telunjuk ketika menyimak


9
Anda belum mampu untuk menyimak secara jelas


10
Menurut Anda apakah menyimak dengan menggunakan metode bisik berantai sudah efektif




ANGKET PENGAMATAN
Identitas Pengamatan
Nama               : Randi Rolas
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kelas               : 11

A. Instrumen Kuisioner Penelitian untuk Menyimak Metode Bisik Berantai
Instruksi pengisian:
Berdasarkan pengalaman adik-adik yang belajar di rumah, maka beri tanda centang (ü) pada bobot nilai jawaban alternatif yang paling mencerminkan persepsi adik-adik di setiap pernyataan. Instrumen tingkat pemahaman menyimak dengan metode bisik berantai menggunakan tabel pernyataan.
No
Pernyataan
Iya
Tidak
1
Menyimak dengan metode bisik rantai membuat Anda lebih fokus


2
Apakah Anda sulit untuk menyimak


3
Apakah Anda masih memiliki minat dalam menyimak menggunakan metode bisik berantai


4
Jenis menyimak apa yang membuat Anda lebih paham


5
Anda kesulitan dalam menyimak makna kata


6
Apakah Anda masih belum mampu menyimak ucap


7
Apakah Anda masih kurang mengerti dengan menyimak


8
Apakah Anda menggunakan gerak bibir atau telunjuk ketika menyimak


9
Anda belum mampu untuk menyimak secara jelas


10
Menurut Anda apakah menyimak dengan menggunakan metode bisik berantai sudah efektif




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah pesan untuk mu - Senduku (puisi)

Mie Ayam Jamur Mahmud - Wisata Kuliner Legenda di Kota Medan